1. Pengertian
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) atau Sains
IPA merupakan singkatan dari Ilmu
Pengetahuan Alam yang berasal dari istilah Natural Science dan
seringkali disebut dengan istilah science. Kata science ini
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi sains. Istilah 'sains' cukup
familiar, namun tahukah kamu arti kata sains tersebut?
Secara etimologi, berasal dari Bahasa
Latin, yaitu scientia (saya tahu, pengetahuan atau
mengetahui). Secara terminologi, sains atau IPA adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari alam beserta fenomena dan gejalanya melalui pengamatan dan
eksperimen secara sistematis (penyelidikan ilmiah).
2. Hakikat IPA
Intisari atau hakikat IPA mencakup tiga hal, yaitu: IPA sebagai produk, IPA sebagai proses, dan IPA sebagai sikap ilmiah.
1) IPA sebagai Produk Ilmiah
IPA sebagai produk
ilmiah berupa hasil pengumpulan data yang
diperoleh dari proses penyelidikan ilmiah, yaitu mencakup: fakta-fakta,
konsep, teori, dan prinsip yang dihasilkan oleh para saintis
atau ilmuwan yang ahli dalam bidangnya.
2) IPA sebagai Proses Ilmiah
IPA sebagai proses
meliputi penyelidikan ilmiah. Istilah lain dari kegiatan ini
adalah metode ilmiah atau metode saintifik. Kegiatan
penyelidikan harus memenuhi aturan atau kaidah-kaidah ilmiah yang bersifat
rasional, objektif, dan repetitif.
3) IPA sebagai Sikap Ilmiah
IPA sebagai sikap ilmiah
meliputi: sikap ingin tahu, bekerja sama, tekun, optimis,
disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti, cermat, terbuka, dan objektif.
3. Objek Pengamatan dalam IPA
Objek yang diamati dalam IPA atau sains
meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari
pola-pola keteraturannya. Oleh karena itu, benda-benda yang
diamati dalam IPA harus terukur dan teramati. Benda tersebut dapat berupa baik
benda mati (abiotik) maupun makhluk hidup (biotik). Beberapa contoh yang
termasuk dalam kategori abiotik adalah atom, benda-benda langit di luar
angkasa (planet, bulan, komet, tata surya, galaksi), air, bebatuan, tanah, dan
udara. Sedangkan beberapa contoh yang termasuk ke dalam
kategori biotik, yaitu: virus, bakteri, tumbuhan dan hewan.
4. Proses Penyelidikan Ilmiah IPA
Dalam sains, pengetahuan tentang dunia
alamiah diatur dengan cara yang sistematis dan rasional. Oleh karena itu, para
ilmuwan atau saintis mempelajari alam sekitar dan fenomena-fenomena yang
terjadi di alam dengan cara melakukan serangkaian penelitian atau penyelidikan
secara cermat dan hati-hati. Proses penyelidikan ilmiah IPA dilakukan melalui
tiga tahapan, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengkomunikasikan.
Gambar ilustrasi hasil pengukuran kubus besi dengan menggunakan jangka sorong |
2) Membuat Inferensi
Tahapan kedua dari penyelidikan IPA adalah
membuat inferensi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap kedua ini adalah
merumuskan penjelasan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan. Tujuan
membuat inferensi adalah untuk menemukan pola-pola atau hubungan antaraspek
yang diamati dan membuat perkiraan (hipotesis) yang telah dibuat sebelum
melakukan kegiatan penelitian atau penyelidikan.
3) Mengkomunikasikan Hasil Penyelidikan
Tahap akhir dari kegiatan penyelidikan IPA adalah mengkomunikasikan. Hasil penyelidikan dapat dikomunikasikan melalui tulisan dan atau lisan. Contoh dari mengkomunikasikan secara tulisan adalah dengan membuat laporan hasil penyelidikan dari tahap awal hingga akhir secara sistematis. Sedangkan kegiatan mengkomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dilakukan melalui kegiatan presentasi atau seminar.
Sekian penjelasan ringkas tentang Objek IPA dan Pengamatannya. Semoga dapat bermanfaat (و •̀ ᴗ•́ )و
Tidak ada komentar:
Posting Komentar